Jurnal1jambi.com,— Peredaran narkoba kembali menampar wajah Kota Jambi. Kali ini, Polsek Jelutung berhasil mengungkap jaringan sabu yang dikendalikan dari dalam lapas. Penangkapan yang dilakukan Selasa (19/8/2025) malam ini menegaskan bahwa tembok penjara tak lagi menjadi benteng terakhir melawan narkotika.

Tiga orang diamankan dalam operasi tersebut. Mereka adalah F (20) yang berperan sebagai pengedar, A (21), dan seorang perempuan berinisial S (21). Saat digerebek di sebuah kos di Jalan Syamsu Bahrun, Kelurahan Sungai Putri, petugas menemukan enam paket kecil sabu, timbangan digital, plastik klip, telepon genggam, dan uang tunai Rp260 ribu. Fakta ini menunjukkan betapa mudahnya narkoba beredar bahkan di area yang dianggap aman.

Kapolsek Jelutung, Iptu Choiril Umam, menegaskan bahwa barang haram itu merupakan milik F. Hasil interogasi mengungkap, sabu tersebut diperoleh melalui sistem mapping atau tempel, dengan kendali dari seorang napi berinisial MI yang berada di dalam Lapas Jambi. Inilah potret nyata bagaimana sindikat narkoba masih leluasa beroperasi meski pelakunya sudah mendekam di balik jeruji.

Lebih memprihatinkan lagi, pengakuan F kepada awak media menguak bahwa transaksi ini bukan pertama kali terjadi. Setidaknya enam hingga tujuh kali ia bertransaksi dengan jaringan tersebut. Sebagian sabu mereka konsumsi sendiri, sisanya diedarkan kembali. Artinya, selain merusak orang lain, para pelaku juga merusak diri mereka sendiri.

Kasus ini seharusnya menjadi alarm keras bagi aparat penegak hukum, terutama lembaga pemasyarakatan. Jika lapas masih bisa menjadi pusat kendali peredaran narkoba, bagaimana publik bisa percaya pada fungsi pembinaan? Reformasi lapas harus lebih dari sekadar jargon. Pengawasan ekstra, sistem komunikasi yang lebih ketat, hingga evaluasi menyeluruh adalah kebutuhan mendesak.

Kini, ketiga pelaku telah diamankan di Polsek Jelutung untuk pemeriksaan lebih lanjut. Namun, pertanyaan besar tetap menggantung: sampai kapan negara membiarkan jaringan narkoba menjadikan penjara sebagai kantor operasional? Publik berhak atas jawaban yang serius, bukan sekadar penangkapan musiman. Karena perang melawan narkoba hanya akan berarti jika dimulai dari membersihkan sarangny bahkan jika sarang itu ada di balik jeruji besi. (Noval)

share this :